1. Konflik hirarkis, yaitu konflik antara berbagai
tingkatan organisasi. Manajemen menengah mungkin konflik dengan personalia
penyelia, dewan komisaris mungkin konflik dengan manajemen puncak, atau secara
umum terjadi konflik manajemen dan para karyawan.
2. Konflik fungsional, yaitu konflik antara
berbagai departemen fungsional oranisasi. Sebagai contoh klasik, konflik antara
departemen produksi dan pemasaran dalam satu organisasi perusahaan.
3. Konflik lini-staf, yaitu konflik antara lini dan
staf. Hal ini sering merupakan hasil adanya perbedaan-perbedaan yang melekat
pada personalia lini dan staf
4. Konflik formal-informal, yaitu konflik antara
organisasi formal dan informal.
Desain organisasi modern juga mengandung situasi-situasi
konflik potensial. Secara khusus, organisasi proyek dan matriks secara
struktura, menciptakan konflik. Manajer proyek dengan tanggung-jawab tetapi
tanpa wewenang, dan manajer pada suatu struktur matriks dengan seorang atasan
fungsional serta pimpinan proyek menyajikan situasi-situasi konflik. Seperti
telah dikemukakan di muka, bahwa keberadaan konflik dalam desain organisasi
modern juga dapat menunjukkan manfaat. Dalam banyak kasus desain organisasi,
konflik ternyata dapat sangat membantu manajement.
Konflik sosial dalam
teori ini berasal dari upaya merebut dan mempertahankan wewenang dan kekuasaan
antara kelompok-kelompok sosial yang ada di dalamnya. Hanya dalam bentuk
wewenang dan kekuasaan yang bagaimanakah konflik tersebut dapat digambarkan
wahh keren....
BalasHapus